Panduan Lengkap Membayar Fidyah Puasa Ramadhan: Syarat, Tata Cara, dan Ketentuan yang Harus Kamu Ketahui

Puasa Ramadhan memang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Namun, dalam kondisi tertentu, ada orang yang tidak mampu menjalankan puasa dan diperbolehkan menggantinya dengan fidyah. Lalu, apa itu fidyah dan bagaimana cara membayarnya? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang hukum, besaran, dan waktu yang tepat untuk pembayaran fidyah. Jadi, pastikan untuk simak sampai selesai ya!

Apa Itu Fidyah?

Fidyah adalah sejenis kompensasi yang diberikan oleh seseorang yang tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan karena alasan tertentu yang sah dalam Islam. Pembayaran fidyah dilakukan dalam bentuk makanan pokok kepada orang miskin atau yang membutuhkan. Fidyah diberikan sebagai pengganti dari puasa yang tidak bisa dilakukan dan tidak dapat diqadha.

Siapa yang Wajib Membayar Fidyah?

Kamu haru tahu, tidak semua orang yang meninggalkan puasa wajib membayar fidyah lho! Berikut adalah golongan yang diwajibkan membayar fidyah:

  1. Orang tua renta yang tidak mampu berpuasa dan tidak mungkin mengqadha
  2. Orang sakit kronis yang tidak memiliki harapan sembuh dan tidak mampu menjalankan puasa
  3. Wanita hamil atau menyusui yang khawatir akan kesehatan diri sendiri atau bayinya. Dalam mazhab tertentu, fidyah wajib jika puasa ditinggalkan karena alasan bayi
  4. Orang yang telah meninggal dunia dan masih memiliki hutang puasa, di mana ahli waris bisa membayarkan fidyahnya
  5. Orang yang tidak mampu berpuasa sepanjang hidupnya karena kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan metabolisme atau penyakit yang mengharuskan asupan makanan teratur

Berapa Besar Fidyah yang Harus Dibayarkan?

Besar fidyah yang harus dibayarkan umumnya adalah setara dengan satu mud (sekitar 750 gram) makanan pokok seperti beras, gandum, atau makanan sehari-hari yang biasa dikonsumsi di daerah setempat. Namun, ada juga yang menggunakan ukuran satu porsi makanan siap santap.

Sebagai contoh, jika seseorang tidak berpuasa selama 10 hari, maka ia harus membayar fidyah sebanyak 10 porsi makanan atau 7,5 kg beras untuk diberikan kepada fakir miskin. Jika seseorang tidak berpuasa selama satu bulan penuh, maka fidyah yang harus dibayarkan sekitar 22,5 kg beras atau 30 porsi makanan siap santap.

Cara Membayar Fidyah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membayar fidyah, di antaranya:

  1. Memberikan makanan siap santap kepada fakir miskin sesuai jumlah hari yang ditinggalkan
  2. Memberikan bahan makanan pokok seperti beras atau gandum dengan ukuran yang telah ditentukan
  3. Melalui lembaga amil zakat yang terpercaya agar distribusi fidyah lebih tepat sasaran
  4. Menyalurkan dalam bentuk uang sesuai dengan nilai makanan yang seharusnya diberikan, jika lembaga atau penerima mengizinkan. Sebagian ulama membolehkan pembayaran fidyah dalam bentuk uang, asalkan jumlahnya setara dengan harga makanan pokok yang harus diberikan.

Waktu yang Tepat untuk Membayar Fidyah

Fidyah sebaiknya dibayarkan sesegera mungkin setelah seseorang tidak mampu menjalankan puasa. Namun, jika seseorang sudah tahu bahwa ia tidak bisa berpuasa sejak awal Ramadhan, fidyah bisa dibayarkan setiap hari atau sekaligus di akhir bulan Ramadhan. Bagi mereka yang sakit kronis atau orang tua renta, pembayaran fidyah dapat dilakukan harian selama bulan Ramadhan atau dibayar sekaligus setelah bulan Ramadhan berakhir.

Membayar fidyah bukan hanya bentuk ketaatan, tetapi juga wujud kasih sayang terhadap sesama. Dengan melaksanakan kewajiban ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, kita tidak hanya memenuhi perintah agama tetapi juga membantu orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita. Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikannya sebagai amal jariyah yang bermanfaat. Aamiin.

Penulis : Diniar N. Fadilah

ARTIKEL BERITA LAINNYA