Sebagai salah satu kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, zakat fitrah tentunya menjadi ibadah yang cukup menarik untuk digali makna dan mafaatnya secara mendalam. Ibadah ini memiliki makna mendalam dan manfaat yang luas, baik bagi individu yang membayarnya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dengan membayar zakat fitrah, seseorang tidak hanya menyucikan hartanya tetapi juga turut membantu sesama agar dapat merayakan Idul Fitri dengan kebahagiaan yang sama. Lantas apa saja sebenarnya makna dan hikmah dari menunaikan kewajiban zakat fitrah?
Nah dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai makna zakat fitrah, hikmah yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan Islam. Jadi pastikan untuk simak artikel ini sampai selesai ya!
Makna Zakat Fitrah
Secara bahasa, zakat dapat diartikan sebagai “membersihkan” atau “menyucikan,” sedangkan fitrah berarti “kesucian” atau “kesempurnaan penciptaan.” Dengan demikian, zakat fitrah dapat dimaknai sebagai bentuk penyucian diri.
Secara syariat, zakat fitrah adalah sedekah wajib yang dikeluarkan oleh setiap Muslim sebelum shalat Idul Fitri. Zakat yang satu ini berfungsi sebagai pembersih jiwa dari segala kekurangan yang mungkin terjadi selama menjalankan puasa, seperti perkataan yang kurang baik atau tindakan yang kurang sempurna. Dari pengertian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa zakat fitrah memiliki makna yang cukup mendalam. Berikut beberapa makna menunaikan zakat fitrah yang perlu diketahui:
- Mensucikan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat khususnya selama bulan ramadhan
- Membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk seperti pelit atau tamak, rakus, dan kikir atau pelit
- Membagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang beruntung agar bisa turut merayakan momen Idul Fitri
Hikmah Membayar Zakat Fitrah
Menunaikan kewajiban dalam bentuk membayarkan zakat fitrah tentunya juga memiliki hikmah yang cukup mendalam. Berikut beberapa diantaranya:
- Menyucikan Jiwa dan Menyempurnakan Ibadah Puasa
Zakat fitrah yang dibayarkan oleh seorang Muslim dapat membantu membersihkan jiwa dari kekurangan yang mungkin terjadi selama berpuasa. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits:
“Zakat fitrah adalah penyucian bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang tidak bermanfaat serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
- Membantu Kaum Dhuafa Merayakan Idul Fitri
Salah satu tujuan utama zakat fitrah adalah agar semua orang, termasuk mereka yang kurang mampu, dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita dan kebahagiaan. Dengan berbagi rezeki dalam bentuk zakat fitrah diharapkan dapat membantu menciptakan kesetaraan di tengah masyarakat. - Menanamkan Rasa Kepedulian dan Solidaritas Sosial
Islam sangat menekankan kepedulian terhadap sesama, dan zakat fitrah menjadi salah satu bentuk nyata dari nilai tersebut. Dengan membayar zakat fitrah, kita bisa turut berkontribusi dalam meringankan beban orang lain dan mempererat hubungan sosial. - Menjaga Keberkahan Rezeki
Harta yang dimiliki akan semakin berkah jika dibersihkan melalui zakat. Berbagi kepada mereka yang membutuhkan juga diharapkan dapat menjadi pembuka bagi datangnya berkah Allah SWT yang telah berjanji akan melipatgandakan pahala dan membuka pintu rezeki yang lebih luas bagi mereka yang mau berbagi kepada sesama. - Sebagai Bentuk Ketaatan kepada Allah
Membayar zakat fitrah adalah perintah Allah yang harus dijalankan oleh setiap Muslim yang mampu. Ketaatan dalam menjalankan perintah ini menunjukkan kepatuhan kita sebagai hamba yang taat kepada-Nya.
Pelaksanaan Zakat Fitrah
Selain mengetahui makna dan hikmahnya, jangan lupa untuk memahami mekanisme pelaksanaan zakat fitrah juga ya! Berikut info singkat yang bisa dijadikan pengingat mengenai pelaksanaan zakat fitrah.
- Waktu Pembayaran
Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Namun, disunnahkan untuk membayarnya di akhir bulan Ramadhan agar bisa segera dimanfaatkan oleh penerimanya. - Bentuk Zakat Fitrah
Zakat fitrah biasanya dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma. Selain itu zakat fitrah juga dapat dibayarkan dalam bentuk uang yang setara dengan harga makanan pokok tersebut. - Penerima Zakat Fitrah
Penerima zakat fitrah adalah orang-orang yang berhak menerimanya, seperti fakir, miskin, dan golongan lain yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60). Pembagian zakat harus dilakukan dengan adil agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.
Jadi harap diingat ya, zakat fitrah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan ibadah yang penuh makna dan hikmah. Dengan membayar zakat fitrah, kita tidak hanya menyucikan diri dan menyempurnakan ibadah puasa, tetapi juga telah membantu sesama agar dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita dan kebahagiaan. Selain itu, zakat fitrah juga dapat mengajarkan nilai kepedulian, keikhlasan, dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.
Mari kita tunaikan zakat fitrah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan agar kita dapat meraih keberkahan di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini. Aamiin.
Ingin menyalurkan zakat dengan tepat sasaran agar bisa memberi manfaat yang optimal untuk umat? Salurkan zakatmu melalui NU CARE-LAZISNU D.I YOGYAKARTA
- Terpercaya dan Amanah
- Transparan dan Akuntable
- Tepat Sasaran
Penulis : Diniar N. Fadilah