Dalam konteks ajaran Islam, sedekah bukan hanya sekadar interaksi antar sesama mahluk dengan cara memberikan harta atau barang kepada yang membutuhkan. Sedekah juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan seseorang kepada Sang Pencipta. Bukan hanya itu, sedekah ternyata juga terbukti dapat memberikan dampak positif bagi pelakunya, terutama dalam aspek psikologis.
Bagaimana bisa aktivitas berbagi kepada sesama atau biasa dikenal sebagai sedekah mempengaruhi keadaan mental dan emosional seseorang? Lalu apa saja dampak positif yang bisa didapatkan oleh seseorang yang mengikhlaskan hartanya untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan? Pastikan kamu baca artikel ini sampai selesai untuk simak info selengkapnya ya!
Sedekah Meningkatkan Rasa Kebahagiaan
Salah satu dampak psikologis yang bisa langsung dirasakan dari sedekah adalah peningkatan rasa bahagia yang dirasakan oleh orang yang memberikan sedekah. Berbagai studi psikologi bahkan telah menunjukkan bahwa kegiatan memberi atau bersedekah, baik itu berupa uang, waktu, atau tenaga, dapat merangsang pusat kebahagiaan yang ada di dalam otak manusia.
Sedekah juga terbukti memiliki efek langsung bagi kesejahteraan mental pemberinya lho! Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh penelitian Michael S. Norton. Dalam risetnya, peneliti yang merupakan profesor di Harvard Business School ini menyebut bahwa orang yang sering memberi atau bersedekah cenderung merasakan kebahagiaan yang lebih besar dibandingkan mereka yang menerima. Hal tersebut bisa terjadi karena kegiatan berbagi atau bersedekah dapat memicu pelepasan hormon endorfin dan oksitosin yang berperan dalam menciptakan perasaan positif.
Dalam perspektif Islam, kita mengimani bahwa sedekah tidak hanya membawa kebahagiaan di dunia, tetapi juga menjanjikan pahala yang besar di akhirat kelak. Hal inilah yang bisa memberi keyakinan batin bagi pemberinya dan dapat menciptakan kepuasaan di dalam hati orang yang memberikan sedekah.
Sedekah Mengurangi Stres dan Kecemasan
Saat seseorang sedang merasa tertekan atau cemas, memberikan perhatian kepada orang lain dan memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain dapat membantu mengalihkan fokusnya dari masalah pribadinya. Selain itu dalam konteks psikologi, kebiasaan bersedekah atau memberi juga dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Hal ini dapat membantu seseorang untuk merasa lebih bermakna dan memiliki tujuan dalam hidup, sehingga dapat mengurangi perasaan stres dan cemas. Sedekah juga dapat memberi rasa lega dan ketenangan batin bagi pemberinya, karena si pemberi bisa merasa telah melakukan sesuatu yang positif dan memberi manfaat bagi sesama.
Sedekah Meningkatkan Rasa Empati dan Membentuk Social Bonding
Kebiasaan sedekah juga dapat memupuk rasa empati dan mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena ketika seseorang memberikan bantuan kepada orang lain yang sedang berada dalam kesulitan, orang itu biasanya akan merasa lebih terhubung secara emosional. Hubungan semacam ini tentunya dapat membangun rasa solidaritas dan empati di tengah masyarakat.
Tindakan memberi juga dapat mengurangi rasa ingin menang sendiri atau egois dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap orang lain. Hal ini tentunya juga dapat mengarahkan pada pembentukan hubungan sosial yang lebih kuat dan saling mendukung atau biasa dikenal dengan istilah social bonding.
Sedekah Meningkatkan Rasa Syukur dan Kepuasan Diri
Ketika seseorang memberi sedekah, dia seringkali merasa lebih bersyukur atas apa yang dimilikinya. Rasa syukur ini muncul karena si pemberi biasanya jadi menyadari bahwa apa yang dia miliki masih lebih banyak dibandingkan dengan kepunyaan orang lain yang membutuhkan.
Bahkan menurut studi yang diterbitkan dalam salah satu jurnal Psychological Science, rasa syukur yang lebih tinggi berkaitan dengan peningkatan kebahagiaan dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Pemberian sedekah dapat menjadi sarana untuk memupuk rasa syukur yang pada akhirnya bisa juga menciptakan perasaan puas dan bahagia dalam diri seseorang.
Sedekah Meningkatkan Kesehatan Mental dan Mengurangi Depresi
Sedekah juga memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan mental seseorang, termasuk dalam mengurangi gejala depresi. Memberikan sedekah akan membuat seseorang fokus pada hal-hal positif dalam hidup, alih-alih terfokus pada perasaan negatif atau masalah pribadi. Dengan begini, orang tersebut dapat merasakan adanya makna dalam hidupnya, yang merupakan salah satu kiat penting dalam mengatasi depresi. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health juga menemukan hal senada bahwa berpartisipasi dalam kegiatan amal secara teratur dapat membantu mengurangi perasaan terisolasi dan depresi.
Sedekah Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab dan Kedewasaan Emosional
Sedekah yang dilakukan secara rutin dapat membantu seseorang untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa secara emosional. Hal ini karena sedekah mengajarkan rasa tanggung jawab terhadap orang lain, serta kemampuan untuk mengelola emosi seperti cinta, empati, dan kesabaran.
Tindakan memberi ini juga dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang dan membantunya untuk memahami nilai-nilai penting dalam hidup, seperti kebersamaan, keikhlasan, dan kepedulian. Dengan kata lain, sedekah bukan hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga membentuk karakter dan kedewasaan emosional pemberinya.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk senantiasa berbagi dengan sesama. Dengan memberi, kita tidak hanya mendapatkan pahala di sisi Allah, tetapi juga memperbaiki kesehatan mental dan emosional kita pribadi. Oleh karena itu, mari jadikan sedekah sebagai bagian dari gaya hidup kita untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.
Salurkan sedekahmu melalui NU CARE-LAZIZNU D.I YOGYAKARTA
- Terpercaya dan Amanah
- Transparan dan Akuntable
- Tepat Sasaran
Penulis : Diniar N. Fadilah