Zakat mal merupakan salah satu jenis zakat yang memiliki peran besar dalam menyokong kesejahteraan umat. Namun sayangnya, masih banyak yang belum memahami secara mendalam tentang zakat yang satu ini. Baik dari segi pengertiannya, ketentuannya, maupun manfaatnya. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai zakat mal agar dapat menjadi panduan untuk memahami kewajiban zakat yang satu itu.
Pengertian Zakat Mal
Secara bahasa, “zakat” berarti bersih, suci, berkembang, dan berkah, sedangkan “mal” berarti harta. Zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta tertentu yang telah mencapai nisab dan haul. Berbeda dengan zakat fitrah yang bersifat wajib bagi setiap Muslim tanpa memandang kondisi hartanya, zakat mal hanya diwajibkan bagi mereka yang memiliki harta yang telah memenuhi syarat tertentu.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)
Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai cara untuk membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan.
Harta yang Wajib Dizakati
Tidak semua harta wajib dizakati lho! Dalam Islam, terdapat beberapa jenis harta yang wajib dikenakan zakat jika telah memenuhi nisab dan haul, di antaranya:
- Emas dan Perak – Harta berupa emas dan perak yang disimpan atau digunakan sebagai investasi dikenakan zakat jika mencapai nisab sebesar 85 gram emas atau 595 gram perak dengan kadar zakat 2,5%.
- Uang dan Investasi – Termasuk dalam kategori ini adalah uang tabungan, deposito, saham, dan obligasi yang telah mencapai nisab berdasarkan nilai emas.
- Hasil Perdagangan – Barang dagangan yang diperjualbelikan juga dikenakan zakat sebesar 2,5% jika telah mencapai nisab dan haul.
- Hasil Pertanian – Tanaman dan buah-buahan tertentu yang telah mencapai nisab sebesar 653 kg gabah atau 520 kg beras dikenakan zakat sebesar 5%-10% tergantung dari sistem irigasi yang digunakan.
- Peternakan – Hewan ternak seperti sapi, kambing, dan unta juga memiliki ketentuan zakat tersendiri berdasarkan jumlah dan jenisnya.
- Barang Tambang dan Hasil Laut – Hasil tambang dan kekayaan laut seperti mutiara dan hasil laut lainnya juga termasuk dalam kategori harta yang dikenakan zakat.
Ketentuan Nisab dan Haul
Dalam Islam, zakat mal memiliki dua syarat utama sebelum dikeluarkan, yaitu:
- Nisab – Batas minimal jumlah harta yang wajib dizakati. Jika harta seseorang belum mencapai nisab, maka ia tidak wajib mengeluarkan zakat.
- Haul – Kepemilikan harta selama satu tahun penuh dalam kalender Hijriyah. Jika harta tersebut telah mencapai nisab selama satu tahun, maka wajib dikeluarkan zakatnya.
Kadar zakat mal yang umumnya diterapkan adalah 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah mencapai nisab dan haul.
Manfaat Zakat Mal bagi Umat
Zakat mal bukan sekadar kewajiban individu, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi umat Islam secara keseluruhan. Berikut beberapa manfaat zakat mal:
1. Mengentaskan Kemiskinan
Salah satu tujuan utama zakat adalah membantu mereka yang kurang mampu. Zakat mal yang dikumpulkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan fakir miskin, termasuk kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial
Dengan adanya distribusi zakat yang adil, kesenjangan sosial dapat dikurangi. Orang-orang yang memiliki kelebihan harta membantu mereka yang membutuhkan, sehingga tercipta keseimbangan ekonomi dalam masyarakat.
3. Membersihkan dan Menyucikan Harta
Zakat berfungsi sebagai penyucian bagi harta yang dimiliki seseorang. Dengan menunaikan zakat, seseorang akan terhindar dari sifat kikir dan terlalu mencintai dunia. Allah SWT menjanjikan keberkahan bagi harta yang dikeluarkan untuk zakat.
4. Meningkatkan Rasa Solidaritas Umat
Zakat mal mempererat hubungan sosial antara sesama Muslim. Mereka yang memiliki kelebihan rezeki membantu saudara-saudara yang membutuhkan, sehingga terjalin ukhuwah Islamiyah yang lebih erat.
5. Menjadi Sumber Pendanaan untuk Program Sosial dan Dakwah
Banyak lembaga zakat yang mengelola dana zakat untuk program-program sosial, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan masjid, serta mendukung kegiatan dakwah Islam.
Cara Menghitung dan Menunaikan Zakat Mal
Menghitung zakat mal cukup mudah. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Menentukan total harta – Hitung semua aset yang termasuk dalam kategori zakat mal, seperti tabungan, emas, investasi, dan lain-lain.
- Memeriksa nisab – Bandingkan jumlah total harta dengan nisab zakat. Jika sudah mencapai nisab, maka zakat wajib ditunaikan.
- Menghitung zakat yang harus dibayarkan – Umumnya zakat mal dikenakan tarif 2,5% dari total harta yang sudah mencapai nisab dan haul.
- Menyalurkan zakat ke yang berhak – Zakat harus diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan dalam Al-Qur’an, yaitu:
- Fakir (orang yang sangat miskin)
- Miskin (orang yang tidak memiliki cukup penghasilan)
- Amil zakat (pengelola zakat)
- Muallaf (orang yang baru masuk Islam)
- Riqab (budak atau orang yang ingin memerdekakan diri)
- Gharimin (orang yang terlilit hutang)
- Fi sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah)
- Ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal)
Zakat dapat disalurkan melalui lembaga zakat resmi yang terpercaya untuk memastikan bahwa dana yang diberikan tepat sasaran dan dikelola secara profesional.
Ingin menyalurkan zakat mal dengan tepat sasaran agar bisa memberi manfaat yang optimal untuk umat? Salurkan sedekahmu melalui NU CARE-LAZISNU D.I YOGYAKARTA
- Terpercaya dan Amanah
- Transparan dan Akuntable
- Tepat Sasaran
Penulis : Diniar N. Fadilah