Sabtu, 5 Juli 2025, telah dilaksanakan audiensi antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Daerah Istimewa Yogyakarta dengan LAZISNU PWNU DIY bertempat di Kantor PWNU DIY. Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi strategis antara dunia usaha dan lembaga zakat, khususnya dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia (upskilling) dan pengembangan Kampung Nusantara sebagai model pemberdayaan masyarakat.
Audiensi berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi. Dalam dialog yang dipimpin langsung oleh perwakilan KADIN DIY, Rommy Heryanto dan Direktur LAZISNU DIY, Edo Segara Gustanto, kedua belah pihak menggali potensi sinergi dalam mengintegrasikan pelatihan kewirausahaan, keterampilan vokasi, literasi digital, serta pembinaan UMKM berbasis komunitas ke dalam kerangka besar Kampung Nusantara.
Program Kampung Nusantara dipandang sebagai ekosistem pemberdayaan berbasis lokal yang menggabungkan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemandirian ekonomi. Dalam konteks ini, KADIN siap mendukung pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja dan dunia usaha, sementara LAZISNU berperan sebagai penggerak basis komunitas serta penyedia data mustahik dan fasilitator lapangan.
Kedua lembaga sepakat bahwa upskilling bukan hanya soal pelatihan teknis, tetapi juga penguatan karakter, literasi keuangan, dan pendampingan usaha berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi ini akan diformalkan melalui nota kesepahaman (MoU) dan ditindaklanjuti dengan pembentukan tim kerja bersama untuk menyusun roadmap pelaksanaan program.
Dalam paparannya, Romi menyampaikan bahwa KADIN DIY sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga sosial-keagamaan seperti LAZISNU dalam mengembangkan pelatihan berbasis komunitas. Ia menyatakan, “Kami melihat LAZISNU punya ekosistem sosial yang kuat di masyarakat. Itu adalah kekuatan yang luar biasa untuk mendukung pelatihan dan upskilling secara lebih kontekstual dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Dunia usaha membutuhkan SDM yang terampil, tetapi juga berkarakter. Kolaborasi ini adalah jembatan yang saling menguatkan.”
Sementara itu, Edo Segara Gustanto menegaskan bahwa pengembangan Kampung Nusantara merupakan bentuk konkret LAZISNU dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan yang holistik dan berkelanjutan. Kampung Nusantara tidak hanya tentang program pelatihan teknis, tetapi juga ruang pembinaan spiritual, budaya, dan kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan, “Kami ingin masyarakat tidak hanya diberi bantuan, tetapi juga diberi harapan, keterampilan, dan arah yang jelas menuju kemandirian. Kolaborasi dengan KADIN DIY akan mempercepat proses itu, karena kami percaya masyarakat perlu disentuh dari banyak sisi spiritual, sosial, dan ekonomi.”
Sinergi ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya Kampung Nusantara sebagai ruang tumbuh masyarakat yang berdaya, produktif, dan berkarakter serta menjadi model kolaborasi nyata antara lembaga zakat dan dunia usaha dalam mewujudkan kesejahteraan umat.